"Lagu Panggilan Jihad.mp3"

Selasa, 22 Juni 2010

MENOLAK TAKDIR ALLAH

Apabila engkau tidak mengakui bahwa segala peristiwa, baik yang menimpa dirimu atau orang lain di dunia ini atas kehendak Allah, maka berarti engkau telah melawan/menolak takdir, Misalnya, engkau tidak mengakui bahwa musibah yang menimpa dirimu atau keluargamu itu atas kehendak-Nya. Atau, keberhasilanmu dalam meraih sesuatu kau akui sebagai jerih payahmu semata tanpa menganggap campur tangan kekuasaan Allah.

Takdir Adalah ketetapan Allah atas segala makhluk yang telah diciptakan-Nya, Makhluk hanya bisa berusaha/berikhtiar, sedangkan Allah yang menentukan hasil akhir, Jika engkau menolak takdir, maka berarti dirimu telah masuk dalam kubangan dosa besar.

Sesungguhnya banyak keterangan, baik dalam Al Qur'an maupun Hadits tentang takdir Allah swt. Yakin bahwa takdir itu Allah yang berkendak adalah merupakan salah satu dari enam rukun iman. Jika engkau menolak takdir, berarti keimananmu tidak sempurna.

Menolak takdir maksudnya marah, tidak suka, menyatakan tidak puas hati dan yang paling ringan ialah mengeluh tanda tidak rela, Sebaik-baik orang yang bercinta ialah dia ridha dengan perbuatan kekasihnya. Apakah perbuatan Allah semuanya baik untuk makhluk-Nya? Ya! Sesungguhnya Allah tidak pernah menzalimi hamba-Nya melainkan mereka memilih kezaliman itu sendiri. Ada hikmah di sebalik musibah dan mesti ada kebaikan yang masih tersembunyi bagi mereka yang rela dan sabar. Segala takdir manusia itu berada pada ketentuan ilmu Allah, tiada seorang hamba mengetahui rahasia takdir Allah.

“Apabila kamu ditimpa musibah janganlah kamu katakan: “Sungguh seandainya saya berbuat begini, nescaya akan jadi begini dan begini, tetapi katakanlah: Ini semua ketentuan Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi, sesungguhnya ungkapan ’seandainya’ itu membuka peluang bagi perbuatan syaitan.” (Hadis riwayat Imam Muslim)

Doa Dapat Menolak Takdir

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065)

Subhanallah…! Betapa luar biasa kedudukan do’a dalam ajaran Islam. Dengan do’a seseorang bisa berharap bahwa taqdir yang Allah ta’aala tentukan atas dirinya berubah. Hal ini merupakan sebuah berita gembira bagi siapapun yang selama ini merasa hidupnya hanya diwarnai penderitaan dari waktu ke waktu. Ia akan menjadi orang yang optimis. Sebab keadaan hidupnya yang selama ini dirasakan hanya berisi kesengsaraan dapat berakhir dan berubah. Asal ia tidak berputus asa dari rahmat Allah ta’aala dan ia mau bersungguh-sungguh meminta dengan do’a yang tulus kepada Allah ta’aala Yang Maha Berkuasa

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah ta’aala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS Az-Zumar 53-54)

Demikianlah, hanya orang yang tetap berharap kepada Allah ta’aala saja yang dapat bertahan menjalani kehidupan di dunia betapapun pahitnya taqdir yang ia jalani. Ia akan senantiasa menanamkan dalam dirinya bahwa jika ia memohon kepada Allah ta’aala dalam keadaan apapun, maka derita dan kesulitan yang ia hadapi sangat mungkin berakhir dan bahkan berubah

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS Al-Mu’min 60)

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ


“Ya Allah, perbaikilah agamaku untukku yang mana ia merupakan penjaga perkaraku. Perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku. Perbaikilah akhiratku untukku yang di dalamnya terdapat tempat kembaliku. Jadikanlah hidupku sebagai tambahan untukku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah matiku sebagai istirahat untukku dari segala keburukan.” (HR Muslim 4897)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut