"Lagu Panggilan Jihad.mp3"

Minggu, 20 Maret 2011

Bagiamana Cara Kita Bertawakkal

Sikap tawakkal tentu saja tidak bisa muncul dengan sendirinya,tanpa adanya penghayatan terhadap akidah atau tauhid secara benar, misalnya penghayatan terhadap luasnya makna Laa Ilaaha Illallah , atau keluasan
Asmaul Husna,sehingga melahirkan sikap akidah yang mantap. Keyakinan yang mantap teralisir dalam aplikasi sebagai seorang muslim yang mempunyai akhlakul karimah. Seperti kesabaran yang kuat, keistiqomahan yang mantap, sifat qonaah, ketenangan qalbu (muthmainah) yang baik. Termasuk di dalamnya sifat tawakkal yang sebenarnya. Semua itu harus betul-betul dipahami dengan pemahaman yang sempurna. Sebuah contoh dari seorang alim yang pemahaman Islamnya sempurna, ia adalah Hatim al-Sham (237 H). Ketika ia di tanya tentang tawakkal. “Atas dasar apa anda bangun urusan anda dalam hal tawakkal”. Kemudian ia menjawab: “ Berdasarkan empat perkara: Pertama : Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan di makan oleh selainku, maka hatiku tentram dengannya. Kedua : Aku tahu bahwa amalku tidak dilakukan oleh orang selainku,maka aku sibuk dengannya. Ketiga : Aku tahu bahwa kematian itu datang dengan tiba-tiba, maka aku berpacu dengannya. Keempat:aku tahu bahwa aku tidak pernah sepi dari pengawasan Allah,maka aku malu kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut