"Lagu Panggilan Jihad.mp3"

Minggu, 31 Juli 2011

3 Hal yang menyenangkan Rasulullah, Kulafaur rasyidin dan malaikat Jibril

”Apabila Allah SWT menghendaki hamba-Nya menjadi orang baik, maka Dia (Allah SWT) menjadikan hamba itu mengerti agama, menjadikan dia zuhud terhadap dunia dan menjadikan dia menyadari aib-aib dirinya.” (Dikutip dari kitab Nashaihul Ibad, karya tulis Syekh Muhammad Nawawi Ibnu Umar Al-Jawi. Dalam edisi berbahasa Indonesia buku ini berjudul : Nasihat Buat Hamba Allah dengan penterjemah : Moh. Syamsi Hasan. Oleh penulisnya (Syekh Muhammad Nawawi Ibnu Umar AL-Jawi) buku Nasihat Buat Hamba Allah ini untuk mejelaskan sebuah kitab yang berisi berbagai nasihat adalah karya seorang ulama besar yang populer dengan gelar Ibnu Hajar Al-Asqalami bernama : Al-Alamah Al-Hafizh As-Syekh Syihabuddin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad As-Syafi’i)
Subhanallah! Ketika Allah SWT mengehendaki seorang hamba menjadi manusia yang sempurna, maka Allah menjadikannya sebagai orang yang mengerti persoalan agama, mulai dari masalah – masalah yang pokok sampai ke cabang – cabangnya. Hatinya tetap tenang, sekalipun tangannya hampa tidak menghasilkan rezeki yang dibutuhkan dan mampu melihat aib-aib yang ada pada dirinya. Saudaraku, kita berharap semoga kita menjadi (Insya Allah) hamba-hamba yang dikehendaki Allah SWT menjadi baik, menjadi insan yang sempurna, yang dijadikan (dengan kehendak Allah) menjadi sebagai orang yang mengerti persoalan agama, Amin ! Ya Robbal Alamin.
Beralih kita kepada materi utama kita, bahwa ada tiga hal yang menyejukkan hati, menyenangkan hati, junjungan kita, Nabi termulia, Rasul paling Agung, yaitu baginda Nabi Besar Muhammad SAW, kemudian para Sahabat terkemuka yang populer dengan sebutan Khulafaur Rasyidin, mereka adalah Sayyidina Abu Bakar Sidiq ra, Sayyidina Umar Ibnu Khatab ra, Sayyidina Utsman bin Affan ra dan Sayyidina Ali Bin Abu Thalib ra. Dan seorang malaikat yang sangat populer, si pembawa wahyu, dia adalah malaikat Jibril As.
Apa tiga hal yang sangat menyenangkan (sebagai sarana ibadah) serta penyejuk hati insan – insan dan makhluk pilihan Allah ini ?
Rasulullah SAW bersabda :
”Ada tiga hal dari dunia anda ini yang dititahkan menyenangkan kepadaku, yaitu bau harum, wanita, dan dibuat kesejukkan mataku justru dalam sholat.” (Dikutip dari buku Nasihat Buat Hamba Allah, penterjemah : Moh. Syamsi Hasan)
Saudaraku, dalam kitab Majaalisi Ar-Raaiqah oleh : Syekh Khalil Ar-Rasyidi dikatakan bahwa hal tersebut yang terjadi pada Rasulullah SAW bukanlah semata-mata dunia, bahwa sesungguhnya setiap perkara yang dilakukan karena Allah SWT bukanlah dunia semata, seperti sarana yang menjadi sebuah keniscayaan dan tidak bisa tidak, misalnya makanan pokok sebagai sumber kekuatan, tempat tinggal dan pakaian yang diperlukan (yaitu sandang, pangan dan papan). Ketika Nabi SAW menyampaikan sabda tersebut, beliau berada dalam satu majlis bersama para Sahabat terkemuka (Khulafaur Rasyidin).
Lantas saja Sayyidina Abu Bakar Sidiq berkata :
”Benar, ya Rasulullah, didunia ini ada tiga hal yang menyenangkan hatiku, yaitu : Melihat wajah Rasulullah, membelanjakan hartaku untuk Rasulullah dan putriku menjadi istri Rasulullah SAW.”
Mendengar itu, Sahabat Umar Ibnu Khatab pun berkata :
”Anda benar, Wahai Abu Bakar! Di dunia ini ada tiga hal yang menyenangkan hatiku, yaitu Amar makruf (perintah pada yang ma’ruf), nahi mungkar (mencegah dari yang mungkar) dan pakaian yang usang.”
Ket.: Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa pada pakaian Sayyidina Umar Ibnu Khatab terdapat empat belas tambalan.
Sementara Sahabat Utsman bin Affan ikut berkata :
”Anda benar, Wahai Umar! Di dunia ini ada tiga hal yang menyenangkan aku, ialah : Memberi makan orang yang kelaparan sampai kenyang, memberi pakaian orang yang tidak berpakaian dan membaca Al-Qur’an.”
Ket.: Didalam sebuah riwayat di terangkan bahwa Sayyidina Utsman bin Affan ra telah menghatamkan Al-Qur’an dalam dua rakaat shalat sunnat dimalam hari.
Selanjutnya Sahabat Ali bin Abu Thalib ra juga berkata :
”Anda benar, wahai Utsman! Didunia ini ada tiga hal (perkara) yang menyenangkan hatiku, yaitu : Melayani tamu, puasa pada waktu cuaca panas dan menghunus pedang menghajar musuh-musuh Allah dimedan perang.”
Ketika mereka sedang berdialog mengenai hal tersebut, tiba-tiba datang Jibril As kepada Nabi SAW seraya malaikat Jibril As berkata :
”Allah SWT yang maha Suci lagi Maha Tinggi mengutus aku ketika Dia (Allah SWT) mendengar ucapan anda semua. Dia (Allah SWT) memerintahkan kepadamu, agar bertanya kepadaku tentang perkara (hal) yang aku senangi, seandainya aku menjadi penduduk bumi.”
Maka Nabi SAW bertanya kepada malaikat Jibril As :
”Wahai Jibril, apakah yang anda senangi seandainya anda menjadi penduduk dunia ? ”
Malaikat Jibril As menjawab :
”Menunjukkan orang-orang yang tersesat pada Jalan yang lurus, bersikap ramah dan menyenangkan terhadap orang-orang yang mengembara yang taat kepada Allah SWT dan khusu’ dalam beribadah kepada-Nya serta menolong kerabat yang sengsara, kesulitan ekonomi (fakir).”
Seterusnya malaikat Jibril As berkata :
”Tuhan, pemilik keagungan, mencintai tiga perkara dari hamba-hamba-Nya, yaitu : Mengerahkan seluruh kekuatan untuk berbakti kepada Allah SWT, menangis ketika sedih karena telah melakukan maksiat dan bersabar ketika tidak punya sesuatu buat memenuhi kebutuhan.” (Dikutip dari buku : Nasihat Buat Hamba Allah. Penterjemah : Moh. Syamsi Hasan.)
Saudaraku sidang pembaca yang berbahagia. Sebelum saya akhiri dakwah saya (lewat tulisan) ini, ingin saya menyampaikan beberapa maqalah nasehat (man’izhah) berupa Akhbar dan Atsar sebagai berikut yaitu tentang perbandingan antara kebaikan Sayyidina Umar Ibnu Khattab ra dan Sayyidina Abu Bakar Shiddiq ra.
Diriwayatkan dari Umar ra, yang dinukil (dikutip) dari Syekh Abdul Mu’thi As-Samlawi, bahwa Nabi SAW bertanya kepada Malaikat Jibril As :
”Jelaskanlah kepadaku tentang kebaikan Umar.”
Lalu Jibril menjawab : ”Seandainya lautan menjadi tinta dan pohon-pohon menjadi penanya, niscaya aku tidak akan mampu menghitungnya.”
Lalu Nabi SAW bertanya lagi kepadanya : ”Jelaskan pula kepadaku tentang kebaikan Abu Bakar.”
Jibril berkata : ”Umar adalah salah satu kebaikan dari kebaikan-kebaikan Abu Bakar.”
Sementara Sayyidina Utsman bin Affan ra berkata setentang : Antara kegelisahan duniawi dan ukhrawi, katanya :
”Bersedih dalam urusan duniawi, membuat hati menjadi gelap sedangkan gelisah dalam urusan akhirat merupakan cahaya hati.”
Lantas apa kata Sahabat Ali bin Abu Thalib ra setentang menuntut ilmu dan berbuat maksiat (durhaka) ? Ujarnya :
”Barangsiapa menuntut (mencari) ilmu, maka syorga mencari dirinya dan barangsiapa berusaha berbuat durhaka (maksiat), maka nerakalah yang memburunya.” (Dua maqalah (Atsar) tersebut diatas dikutip dari buku : Nasihat Buat Hamba Allah Penterjemah : Moh. Syamsi Hasan.)

Senin, 04 Juli 2011

Nasihat Berharga Bag 4

1- "Menyusahkan diri semata mata karena dunia adalah kegelapan hati, dan menyusahkan diri semata-mata karena akhirat adalah penerang dalam hati".

Kandungan statemen di atas bahwa berduka citadalam hal-hal yang bersifat keduniaan akan menjadikan kegelapan hati seseorang, sedangkan berduka cita dalam hal-hal yang berhubungan dengan akhirat, Hati akan menjadi terang.

YA ALLAH, kami mohon, janganlah Engkau menjadikan penghidupan kami di dunia ini menjadi tujuan yang utama, tetapi jadikanlah itu sebagai jembatan menuju akhirat,

2- "Barangsiapa yang menuntut ilmu sama halnya ia mencari syurga. dan barang siapa yang berbuat maksiat/dosa sama halnya ia mencari neraka".

Seseorang yang bersusah payah menuntut ilmu manfaatyang wajib di ketahui oleh orang-orang yang berakal, maka sesungguhnya ia mencari amal untuk surga dengan ridho ALLAH Swt. dan barang siapa yang selalu berbuat dosa, maka sama halnya mencari-cari pintu neraka dan berusaha memperoleh murka ALLAH Swt.

Pengikut