"Lagu Panggilan Jihad.mp3"

Kamis, 26 Agustus 2010

Keistimewaan bulan Ramadhan

SEANDAINYA ENGKAU MENGETAHUI KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN

1. Di bulan yang sangat berharga dan mahal ini, sudahkah kita mengisinya dengan ibadah dan amalan-amalan yang baik? Seandainya kita tahu sabda Rasulullah SAW:

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِيْ رَمَضَانَ لَتَمَنَّى أَنْ تَكُوْنَ الشُّهُوْرُ كُلَّهَا رَمَضَانَ

“ Seandainya manusia mengetahui kebaikan dan keistimewaan yang ada di bulan Ramadhan, niscaya mereka menginginkan seluruh bulan yang ada menjadi bulan Ramadhan .”

Tapi pada kenyataannya, kita tidak mahutahu dengan mahalnya bulan Ramadhan, malah kita sering mengeluh dan merasa beban dalam menjalaninya.

2. Sudah berapa kalikah kita khatam membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan ini? Seandainya kita tahu sabda Rasulullah SAW:
مَ .نْ تَلاَ فِيْهِ آيَةً مِنَ الْقُرْآنِ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ خَتَمَ اْلقُرْآنِ فِيْ غَيْرِهِ مِنَ الشُّهُوْرِ
“Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatamkan Al-Quran pada bulan-bulan yang lain. “

Tapi pada kenyataannya, kita sering lupa atau mungkin melupakannya. Kita merasa sibuk. Kita merasa tidak sempat. Kita tidak berusaha meluangkan waktu untuk membaca kalam Tuhan yang mulila.

3. Sudahkah kita mengisi malam-malam Ramadhan dengan tarawih, tahajjud, hajat, istikharah, taubat, witir dan amalan-amalan sunah lainnya? Seandainya kita tahu sabda Rasulullah SAW:
شَهْرٌ هُوَ عِنْدَ اللهِ أَفْضَلُ الشُّهُوْرِ، وَأَيَّامُهُ أَفْضَلُ اْلأَيَّامِ، وَلَيَالِيْهِ أَفْضَلُ اللَّيَالِي، وَسَاعَاتُهُ أَفْضَلُ السَّاعَاتِ
“Dia adalah b ulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.”
Tapi pada kenyataannya kita sering lupa atau mungkin melupakannya, sehingga kita nyenyak dalam tidur panjang di malam hari.

4. Sudahkah kita memanfaatkan sepertiga malam yang akhir untuk mohon ampun dan beribadah kepada Allah SWT. Seandainya kita tahu, sepertiga malam adalah saat yang paling utama di sisi Allah untuk meminta dan bertaubat. Karena pada detik-detik itu Allah SWT turun ke langit dunia, seraya memanggil-manggil hamba-Nya:
هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَسْتَغْفِرَ لَهُ هَلْ مِنْ تَائِبٍ فَأَتُوْبَ عَلَيْهِ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيْهِ حَتَّى يَنْفَجِرَ الْفَجْرُ.


“Adakah di antara kalian yang mohon ampun, pasti aku ampuni. Adakah yang bertaubat, pasti aku terima taubatnya. Adakah yang meminta, pasti aku kabulkan permintaannya, sampai datang waktu subuh.”

Allah SWT juga berfirman:

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (الذاريات: 18)

“Dan di waktu sahur (yaitu akhir malam) mereka selalu memohon ampunan.”


Tapi pada kenyataannya kita sering lupa atau malah melupakannya. Sehingga sehabis makan sahur, yaitu sekitar jam empat atau jam seterngah empat dini hari, kita malah menyibukkan diri dengan menonton televisi sambil menunggu adzan shubuh atau mungkin melanjutkan tidur lagi.

5. Sudahkah kita memiliki tekad yang kuat untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan? Seandainya kita tahu sabda Rasulullah SAW:

فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ (رواه النسائى وابن ماجه وأحمد)


“Di dalam Ramadhan ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang terhalang dari malam itu maka dia telah terhalang dari mendapatkan kebaikan.”


Tapi pada kenyataannya kita masih bermalas-malasan untuk menghidupkan malam ramadhan dengan ibadah dan qiyamullail.


6. Sudahkah kita menginfakkan harta kita kepada para fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan? Seandainya kita tahu sabda Rasulullah SAW:


مَنْ أَكْرَمَ فِيْهِ يَتِيْمًا أَكْرَمَهُ اللهُ يَوْمَ يَلْقَاهُ


“Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. ”
Rasulullah SAW juga telah bersabda:
لَا يَنْقُصُ مَالٌ مِنْ صَدَقَةٍ
“Harta yang disedekahkan tidak akan berkurang.”
7. Sudahkah jiwa sosial kita terpanggil untuk juga peduli kepada saudara-saudara kita sesama muslim yang berpuasa. Seandainya kita tahu sabda Rasulullah SAW:
مَنْ فَطَّرَ مِنْكُمْ صَائِماً مُؤْمِناً فِيْ هَذَا الشَّهْرِ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ عِنْدَ اللهِ عِتْقُ رَقَبَةٍ، وَمَغْفِرَةٌ لِمَا مَضَى مِنْ ذُنُوْبِهِ . فَقِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَلَيْسَ كُلُّنَا يَقْدِرُ عَلَى ذَلِكَ؟ فَقَالَ (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَسَلَّمَ) : اِتَّقُوْا اللهَ وَلَوْ بِشُرْبَةٍ مِنْ مَاءٍ، وَاتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بَشَقِّ تَمْرَةٍ.


"Barang siapa di antara kalian memberi makanan untuk berbuka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Sahabat-sahabat lain bertanya: "Ya Rasulullah! Tidak semua kami mampu berbuat demikian." Rasulullah meneruskan: "Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air."


8. Sudahkah kita turut meringankan beban orang lain di bulan ini. Seandainya kita tahu sabda Rasulullah SAW:
مَنْ خَفَّفَ فِيْهِ عَمَّا مَلَكَتْ يَمِيْنُهُ خَفَّفَ اللهُ عَلَيْهِ حِسَابَهُ


“Siapa yang meringankan pekerjaan para pegawai atau pembantu nya di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat.”

9. Sudahkah kita berusaha keras untuk beribadah dan beramal sholeh di bulan ini? Seandainya kita tahu sabda Rasulullah SAW:


مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ.
“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan di bulan ini, seperti orang yang menunaikan ibadah fardhu di bulan lain. Barangsiapa melakukan shalat fardu di bulan ini, seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.”


10. Sudahkah kita banyak bershalawat kepada Rasulullah SAW di bulan ini? Seandainya kita tahu sabda Rasulullah SAW:


مَنْ أَكْثَرَ فِيْهِ مِنَ الصَّلاَةِ عَلَيَّ، ثَقَّلَ اللهُ مِيْزَانَهُ يَوْمَ تَخُفُّ اْلمَوَازِيْنُ



“Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan.”


Dan terakhir saya sampaikan, sudahkah kita sadar betul dengan harga dan nilai bulan suci Ramadhan. Dengan segala keutamaan dan keistimewaan bulan ini. Bulan yang penuh dengan rahmat, sarat dengan ampunan, dan bulan pembebasan dari api neraka. Sehingga kita tidak termasuk ke dalam sabda Rasulullah SAW:
رَغْمَ أَنْفِ امْرِئٍ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ


“Celakalah orang yang telah melewati bulan Ramadhan, tapi dosanya tidak diampuni.”
Dan bagi yang beruntung Allah SWT menjanjikan melalui lisan Rasul-Nya:


إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ. (رواه البخاري ومسلم)


“Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut “Rayyan”. Akan masuk dari pintu ini di hari kiamat semua orang yang puasa dan tidak yang lain. Dikatakan saat itu: “Mana orang-orang yang berpuasa?” Maka orang-orang yang berpuasa pun masuk, dan tidak bagi yang lain. Jika mereka telah masuk, pintu akan ditutup dan tidak akan masuk ke dalamnya seorangpun” . (HR Bukhari-Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut