"Lagu Panggilan Jihad.mp3"

Rabu, 26 Mei 2010

Doa dan Ikhtiar

Marilah kita berusaha untuk terus-menerus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Laksanakanlah perintah-perintah Allah semaksimal yang kita mampu dan jauhilah apa-apa yang dilarang-Nya secara keseluruhan.

Hampir setiap hari, bahkan dalam sehari semalam beberapa kali kita semua berdoa, memohon kepada Allah SWT. Yang sakit mohon kesembuhan. Yang mempunyai masalah mohon agar diselesaikan permasalahannya, berdoa mohon limpahan rizki dan seterusnya, Dari Hadits-hadits Nabi SAW kita juga sering mendengar, bahwa doa merupakan inti sari dari ibadah. Doa juga sebagai senjata bagi seorang mukmin.

Singkat kata, kita tak pernah lepas dari doa, Siang malam kita memohon, berdoa, bermunajah karena didorong rasa butuh atas berbagai karunia yang dimiliki oleh Allah. Dalam keadaan sulit, doa yang dipanjatkan sering kali dibarengi dengan tangisan, yang sekaligus sebagai pengakuan bagaimana kecil, lemah dan hinanya kita di hadapan Allah yang maha Besar.

Sering kali di dalam hati kita merasa bahwa doa-doa yang selama ini kita panjatkan belum di ijabahi oleh Allah, Bahkan mungkin ada juga yang merasa tidak diijabji oleh Allah,Yang pasti Allah yang telah memberi berbagai karunia sekalipun tanpa diminta, memerintahkan kita untuk berdoa, memohon dalam masalah apapun juga, Dan Dia Allah SWT, menjanjikan pengkabulan dari setiap doa yang dipanjatkan kepada-Nya.

Mintalah/berdoalah kepada-Ku, Aku akan memenuhinya.
Namun yang perlu kita ingat, bahwa terdapat syarat, tata cara dan adab dalam berdoa memohon kepada Allah, Iman, makanan yang halal, tidak memutuskan tali silaturrahmi, dan lain-lain merupakan sebagian dari syarat diterimanya sebuah doa.

Begitu juga dengan tata cara dan adab, seperti: dalam keadaan suci, memulai dengan membaca hamdalah, mengulang-ulang doanya hingga 3 kali, menghadap kiblat dan lain-lain, Pada dasarnya, bila persyaratan bagi terkabulnya sebuah doa telah terpenuhi, tak satupun doa yang tak diijabahi oleh Allah SWT, Hanya saja bentuk pengkabulan atau ijabah dari Allah melalui beberapa cara, Berdasarkan beberapa hadits dan riwayat, bentuk pengkabulan tersebut sesuai dengan apa yang diminta pemohon, dapat juga di tunda untuk beberapa waktu, atau dialihkan bala’ yang akan menimpa si pendoa, dan dapat pula dalam bentuk simpanan bagi si pendoa di akhirat kelak, Karena itu juga dalam kondisi apapun kita jangan sampai meninggalkan doa Husnudz dzan atau berprasangka baik terhadap Allah, juga termasuk kunci dari di ijabahi-tidaknya doa-doa kita.

Kita memohon berdoa menghendaki sesuatu, yang menurut pikiran kita bagus, Padahal bagus menurut pikiran kita, belum tentu dalam kenyataannya akan bagus, Sementara Allah SWT yang akan mengijabahi doa seseorang, mengetahui secara pasti apa hakekat baik dan yang terbagus untuk seseorang, Allah berfirman: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah; 216)

Sekalipun Allah menjanjikan akan mengabulkan doa, namun mutlak masih memerlukan usaha dari si pemohon, Entah seperti apa dan bagaimana usaha yang dilakukan, yang penting usaha dengan cara-cara yang tidak melanggar larangan Allah, Dan sabar, merupakan kunci segala-galanya termasuk dalam pengkabulan doa.

Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Baqarah 153).

Dalam berbagai kesempatan, beberapa sahabat datang kepada Rasulullah SAW dan mohon agar didoakan, Mereka ingin lepas dari berbagai kesulitan yang sedang menimpa, Kepada mereka yang meminta doa ini, sering kali Rasulullah SAW tidak langsung mendoakannya, namun beliau mengingatkan, Bahwa bila seseorang sabar terhadap apa yang sedang menimpanya, maka akan mendapatkan pahala yang banyak dan surga.

Namun bila tetap memintanya untuk berdoa, maka beliaupun akan mendoakan, Sebagian sahabat yang datang meminta doa, memilih pahala dan surga dengan akan terus bersabar terhadap cobaan yang sedang mereka alami, Sebagian yang lain, memilih agar Rasulullah SAW mendoakan mereka,
Dalam sebuah sabdanya beliau SAW mengatakan:

“Kelak di hari kiamat, akan didatangkan mizan atau timbangan amal, Mereka para ahli sholat akan ditimbang amalnya, lalu akan diperhitungkan pahalanya, Begitu juga dengan mereka yang ahli puasa, mereka akan ditimbang amalnya dan akan diberi pahala, Lalu akan didatangkan para ahli bala’ (yakni manusia yang semasa hidupnya dahulu banyak menerima cobaan dan sabar menghadapinya) mereka diberi pahala tanpa perhitungan, tanpa melalui timbangan amal dan tanpa melihat catatan amalnya.

Karena sangat tingginya kedudukan ini, sampai-sampai mereka yang tidak termasuk ahlul bala’ mengatakan, “Andaikata aku seperti dia” Yakni andaikata aku di dunia dahulu juga seperti dia termasuk orang yang banyak menerima cobaan, Semua ini karena sangat banyaknya pahala yang mereka terima, bahkan tanpa perhitungan lagi.

Kami kira tak satupun dari kita yang mengharap cobaan, Namun yang perlu kita ingat, tak satupun dari kita yang akan terbebas dari cobaan, Yang kita minta kepada Allah dalam doa-doa kita, adalah agar dijauhkan dari cobaan yang berat, kelembutan, dan rasa sabar dalam menerimanya, Karena itu juga, jangan sampai kita bosan apalagi berputus asa dalam berdoa, memohon kepada Allah, Setelah itu kita wajib berusaha, berikhtiar sebagai upaya melepaskan diri dari berbagai cobaan Dan terakhir, sekalipun mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dipraktekkan, kita berusaha dan melatih diri untuk terus bersabar.

Insya Allah semuanya mampu kita hadapi dengan kesabaran, ketawakkalan dan diberi pahala oleh Allah, Semoga Allah SWT menjaga kita semua dari berbagai bala’, bencana dan cobaan yang kita tak kuasa memikulnya, Serta menganugerahi kita hati yang sabar dan tawakkal dalam menghadapi apapun juga, amiiiiin.

Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal sholeh, saling memberi nasehat mengenai kebenaran dan saling memberi nasehat mengenai kesabaran, Ingatlah bahwa dosa dan kemaksiatan telah menghitam kelamkan hati kita, Bergegaslah untuk menghapusnya dengan bertaubat, Mohonlah dibukakan pintu rahmat dengan istighfar, karena hanya Allah-lah yang kusa membukanya.

Janganlah Anda menjadikan dunia sebagai tumpuan harapan hingga melupakan akhirat, Ambilah pelajaran dari umat terdahulu, Mereka yang mempunyai kedudukan yang tinggi, kekayaan yang melimpah, kekuatan yang perkasa, kesemuanya kini berbaring kaku di dalam perut bumi, Mereka tertidur berbantalkan tanah, setelah sebelumnya tinggal di rumah yang telah mereka bangun hingga melalaikan perintah Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut