"Lagu Panggilan Jihad.mp3"

Senin, 05 April 2010

Ber-Puasa-lah Agar Allah Mencintaimu dan Engkau Pasti Bahagia

Allah ta’ala telah berfirman
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang mus lim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang men jaga kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, A llah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (QS. Al-Ahz ab : 35).
“Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. Al-Baqarah : 184).
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (183) (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi ma kan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan1 14, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kam u mengetahui (184) ” . (QA. Al Baqarah 183 – 184)
Sungguh nikmat rasanya apabilah kita dicintai seseorang b aik itu suami terhadap istri maupun istri terhadap suaminya, dicintai dalam kelu arga, masyarakat dan atau oleh seseorang yang kita cintai namun tiada banding de ngan cintanya Allah yang diberikan kepada kita dan mahkluknya pada umumnya. Tumb uhnya cinta karena adanya rasa memiliki namun sayang apabila rasa ingin memiliki itu bukan dari hati melainkan nafsu ketertarikan terhdap sesuatu tanpa menyadar i sipemiliknya yang akhirnya dapat menimbulkan masalah, sakit hati misalnya (eep pp kok kesini).
Sungguh, cinta Allah itu Maha Agung, di bulan ramadhan, bulan ya ng penuh nikmat, pentunjuk dan ampunan, bulan yang suci ini mari kita lebih memb enahi diri dan lebih mendekatkan diri pada Allah azza wa Jalla karena Dia lah pe milik segalanya, sunggu malu jika kita sudah banyak diberi nikmat namun masih me rasa kurang dan tak mensyukuri atas nikmat yang Allah berikan kepada kita. Semog a disisa umur yang Allah berikan kepada kita dapat kita manfaatkan untuk semata- mata karena Allah atas apa yang kita kerjakan dan tentunya semakin baik niat dan langkah kita.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam telah menjelaskan dala m sunnahnya bahwasannya puasa merupakan benteng dari hawa nafsu syahwat, penangk al dari sambaran api neraka, dan Allah ta’ala telah mengkhususkannya sebagai nama salah satu pintu surga. Berikut ini merupakan diantara keutamaan berpuasa:
1. Puasa Sebagai Perisai
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kepada orang yang diliputi nafsu birahi untuk menikah. Jika dia tidak mampu untuk melaksanakannya, maka ia diperintahkan berpuasa untuk mengekang nafsu sya hwatnya. Sebab puasa bisa menahan gejolak anggota tubuh dengan kelemahannya sehingga dapat mengekangnya dari tindakan yang menyimpang. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam telah bersabda :
“Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu (ba’ah), maka hendaknya dia menikah, karena menikah itu dap at menjaga pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu untuk menikah, maka hendaknya dia berpuasa, karena puasa itu bisa menjadi perisa i baginya” (HR. Bukhari no. 4779 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas’ud radliyallaahu ‘anhu).
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam juga telah menjelas kan bahwa surga itu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai, sedangkan nerak a dikelilingi oleh berbagai kesenangan syahwat. Oleh sebab itu, jelaslah kiranya bagi kita bahwa puasa itu dapat mementahkan syahwat dan menumpulkan ketajamann ya yang bisa mendekatkan kepada api neraka, dan puasa itu bisa menjadi penyekat antara orang yang berpuasa dengan neraka. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam telah bersabda :
“Puasa itu adalah perisai yang dapat melindungi diri se orang hamba dari api neraka” (HR. Ahmad no. 15299; hasan lighairihi. Lihat Shahih At-Targhib no. 981).
Dan tentunya, hanya puasa yang ikhlash dan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya sajalah yang dapat menjadi perisai dari api neraka.
2. Pu asa Dapat Memasukkan Seseorang ke dalam Surga
Sebagaimana telah disebutkan sebel umnya bahwa puasa itu dapat menjauhkan diri dari api neraka, yang otomatis mende katkan dapat pelakunya kepada surga, bi-idznillaah.
Diriwayatkan dari Abu Umamah radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam :
“Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amala n yang dapat memasukkan aku ke dalam surga”. Maka Rasulullah shallallaahu ‘ alaihi wasallam pun menjawab : “Hendaknya kamu berpuasa, karena puasa itu tida k ada tandingan (pahala)-nya” (HR. Nasa’i dalam Al-Kubraa no. 2530, Ibnu Hib ban dalam Al-Mawarid hal. 232, dan Al-Hakim no. 1533 dengan sanad shahih. Lafadh ini adalah milik Ibnu Hibban. Lihat Shahih Sunan An-Nasa’i no. 2097).
3. Or ang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pahala Tak Terhitung Nilainya.
4. Orang yan g Berpuasa akan Mendapatkan Dua Kebahagiaan.
5. Bau Mulut Orang yang Berpuasa Lebih Harum di Hadapan Allah Ta’ala daripada Bau Misk (Kesturi).
Dari Abi Hura irah radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam : Telah berfirman Allah ta’ala (merupakan hadits qudsi) :
Setiap amal anak Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa, sesungguhnya pu asa itu untuk-Ku dan Aku akan memberi pahala atasnya. Puasa itu adalah perisai, maka pada saat berpuasa hendaknya seseorang diantara kamu tidak melakukan rafat s (yaitu : berjima’ dan berbicara keji – Pent.) dan tidak juga membuat kegaduhan. Jika ada orang yang mencacinya atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan,”Sesungg uhnya aku berpuasa”. Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesu ngguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada ba u minyak kesturi di hari kiamat. Dan bagi orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, yaitu ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Rabbnya, ia gembir a dengan puasanya (HR. Bukhari no. 1805 dan Muslim no. 1151).
6. Puasa dan Al-Qu r’an akan Memberi Syafa’at Bagi Orang Yang Menjalankannya
Rasulullah shallal laahu ‘alaihi wasallam bersabda :
Puasa dan Al Qur’an itu akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti.
Puasa akan berkata :
Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat di waktu siang, karenanya perkenank anlah aku untuk memberikan syafa’at kepadanya.
Dan Al-Qur’an berkata :
Saya telah melarangny a dari tidur di malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafa’at k epadanya”. Beliau bersabda,”Maka syafa’at keduanya diperkenankan. (HR. Ah mad No.6626, Al Hakim No. 2036, dan Abu Nu’aim 8/161 dari Abdullah bin ‘Umar radliyallahu ‘anhuma; hasan shahih. Lihat Shahih At-Targhib No. 984).
7. Puasa Sebagai Kaffarat (Penebus Dosa)
Diantara keutamaan yang hanya dimiliki oleh ibadah puasa adalah bahwa Allah ta’ala telah menjadikan pu asa sebagai penebus dosa bagi orang yang mencukur kepala dalam ihram karena ada halangan baginya, baik karena sakit atau karena gangguan yang terdapat pada kepa la (lihat QS. Al-Baqarah : 196). Dan puasa juga dapat menjadi kaffarat karena tidak mampu memotong hewan kurban (QS. Al-Baqarah : 196), membunuh seseorang yang berada dalam perjanjian karena kesalahan atau tidak sengaja (QS. An Nisaa’ : 92), melanggar s umpah (QS. Al-Maaidah : 89), membunuh binatang buruan pada saat ihram (QS. Al-Ma aidah : 95), dan zhihar (QS. Al-Mujaadilah : 3-4).
Demikian halnya dengan puasa dan shadaqah, keduanya berperan serta dalam penebus pelanggaran dosa seseorang, baik di dalam keluarga, harta, atau tetangga. Dari Hudzaifah bin Yaman radliyal laahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasa llam :
Fitnah (ujian) seseorang dalam keluarga (istri), harta, anak, dan tetangganya dapat ditutupi dengan shalat, puasa, dan shadaqah. (HR. Bukhari no. 502 dan Muslim no. 144).
8. Ar-Rayyan Disediakan Bagi Orang-Orang yang Berpuasa
Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat satu pintu yang diberi nama Ar-Rayyaan. Dari pintu tersebut orang-orang yang berpuasa akan masuk di hari kiamat nanti dan ti dak seorang pun yang masuk ke pintu tersebut kecuali orang-orang yang berpuasa.
Dikatakan kepada mereka: Dimana orang-orang yang berpuasa?
Maka mereka pun masuk melaluinya. Dan apabila orang terakhir dari mereka telah masuk, maka pintu ters ebut ditutup sehingga tidak ada seorangpun yang masuk melalui pintu tersebut. (B arangsiapa yang masuk, maka ia akan minum minuman surga. Dan barangsiapa yang mi num minuman surga, maka ia tidak akan haus selamanya) (HR. Bukhari no. 1797 dan Muslim 1152, dan tambahan terakhir — di dalam kurung — adalah riwayat dari Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya N o.1902)
Di salin dan di edit dari Abu Al-Jauzaa’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut