"Lagu Panggilan Jihad.mp3"

Selasa, 13 April 2010

Amanat

Kita adalah manusia yg dijadikan oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi ini banyak sekali mengemban amanah Allah dalam lingkungannya dengan apa yg disebut :

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu sekalian untuk menyampaikan amanat kpd yg berhak sekalian, apabila menetapkan hukum diantara manusia hendaklah kamu menetapkan dengan yang adil. (An-Nisa : 58)

Adapun pengertian amanat adalah segala hak yang dipertanggung jawabkan kepada seseorang baik hak itu milik Allah maupun hak alami baik berupa pekerjaan, perkataan maupun kepercayaan hati.

Amanat itu juga merupakan segala hal yng dipertaruhkan kpd kita yg harus kita pelihara, kita laksanakan serta kita jalani baik berupa harta, kehormatan maupun berupa hak yg lain. Bahkan amanat melengkapi undang-undang yg Allah berikan kpd kita dengan maksud agar kita menjaganya dan menyampaikannya kepada manusia secara universal.

Amanat dlm pandangan Islam cukup luas pengertiannya melambangkan arti yg yg bermacam-macam tapi semuanya tergantung kepada perasan manusia yg mengemban amanat tersebut. Islam mengajarkan kepada para pemeluknya agar memiliki hati kecil yg bisa melihat, bisa menjaga dan memelihara hak-hak Allah dan amal manusia dari yg berlebihan.

Islam mewajibkan kaum muslimin agar berlaku jujur dan dapat dipercaya, mengerti kewajibannya dg jelas dan bertanggung jawab kepada Allah SWT.

“Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggungjawabannya tentang apa yg kamu pimpin” HR.Bukhori.

Hadits ini menjelaskan pertanggungjawaban yg dipikulkan di pundak setiap orang dalam kehidupan didunia ini. Tidak seorangpun dari setiap pribadi, kecil atau besar, tua atau muda melainkan ia harus bertanggungjawab atas amanat yg telah dipikulnya dan harus melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.

Serorang pemimpin, baik pemimpin tingkat apa saja adalah bertanggungjawab terhadap daerah (wilayah) yg ia pimpin. Ia berkewajiban menegakkan keadilan, mengembalikan hak bagi pemiliknya, menghormati kemerdekaan rakyatnya bermusyawarah dengan mereka dalam persoalan-persoalan yg menyangkut mereka, mendengarkan nasehat dan kritikan mereka demi baiknya roda pemerintahan, berusaha untuk memakmurkan mereka, mengusahakan lapangan kerja agar mereka tidak menjadi penganggguran, membuat jalan untuk memperlancar perekonomian dsb. Sebab Allah tidaklah menghancurkan suatu negeri manakala penduduknya itu orang-orang yg sholeh ya’ni orang-orang yg berbuat kebaikan sebagaimana dalam firman Allah :

“ Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan suatu negeri secara dholim, sedang penduduknya adalah orang-orang yang berbuat kebaikan”. Q.S. Hud : 117).

1 komentar:

Pengikut